PARIS – Para pengamat dan pencinta astronomi bisa terpuaskan menyaksikan ger-hana bulan penuh, yang terjadi hampir di banyak negara, dini hari kemarin waktu setempat.
Hampir semua negara di bagian wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, dan Australia bisa menikmati fenomena alam ini secara jelas,termasuk di Tanah Air. Pengamat gerhana sekaligus mantan ahli NASA, Fred Espenak, seperti dikutip AFP, menjelaskan, bayangan terestrial mulai jatuh pada pukul 17.24 GMT dan berakhir pada 23.00 GMT.
Kendati demikian, ‘totalitas’ atau ketika wajah bulan benar-benar tertutup hanya terjadi sejak pukul 19.22GMT hingga 21.02 GMT. Adapun di Inggris, pengamat langit dapat menikmati gerhana sejak pukul 20.00 GMT. Menurut dia, gerhana bulan terjadi selama 101 menit ini merupakan yang terpanjang sejak Juli 2000.
“Seluruh acara akan terlihat dari bagian timur Afrika, Timur Tengah, Asia Tengah, dan Australia Barat,” kata Espenak kepada CNN. Di TanahAir,para pengamat astronomi berkumpul di Observatorium Bosscha Lembang untuk mengamati peristiwa tersebut. Direktur Observatorium Bosscha Lembang,Hakim L Malasan, mengaku merasa beruntung bisa menyaksikan secara jelas karena gerhana bulan dini hari kemarin merupakan gerhana total terlama dengan durasi waktu 101 menit.
Dia menyebut, gerhana dengan durasi waktu 100 menit ini pernah terjadi sekitar 10 tahun lalu. “Hebatnya sepanjang 10 tahun terakhir ini, gerhana kemarin durasinya cukup lama dengan totalitas 101 menit. Kita beruntung dengan fenomena ini semua wilayah bisa menyaksikan secara langsung dengan kasatmata,”katanya di Bandung kemarin. Pengamat di Bosscha bukan hanya meneliti fenomena gerhananya.
Bosscha bekerja sama dengan Kemenkominfo memanfaatkannya untuk menguji coba teknologi live streaming. ‘’Tahun ini untuk pengamatan hilal kita bekerja sama dengan Kemenkominfo dalam menerapkan aplikasi perhitungan hilal yang baru, yakni dengan menggunakan teknologi live streaming,”ungkapnya. Gerhana bulan terjadi ketika bumi menjatuhkan bayangannya di bulan.
Fenomena yang dikenal sebagai gerhana bulan total terjadi saat bumi sepenuhnya menutupi matahari hingga menyebabkan bulan gelap dan muncul untuk mengubah warna.Tetapi, seperti dikutip Telegraph, bulan sebetulnya tidak benar-benar tertutup karena atmosfer bumi dibiaskan atau dibelokkan sehingga sinar matahari tidak langsung ke arah bulan, yang memberikan kesan iluminasi redup. susi/tantan sulthon
0 komentar:
Posting Komentar