English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Minggu, 21 Oktober 2012

Hati-hati Jilbab Seperti Punuk Unta


Akibat Korban Mode

Sudah berjilbab saja masuk neraka, apalagi yang enggan memakai jilbab.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat:
1. Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan,
2. Para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)
maksudnya adalah dilarang bagi muslimin yang menggunakan jilbab dengan mode jilbab yang rambutnya digulung dan ditutup menyerupai punuk unta, jilbab yang benar adalah rata, maksudnya bagian belakang rata dan tidak ada tonjolan-tonjolan aneh di belakang kepala, karena itu mirip punuk unta, dan itu sangat tidak diperbolehkan
atau lebih jelasnya lagi Bukan mirip ontanya yang menjadikan haram tapi memperlihatkan rambut panjangnya yang tergulung didalam jilbab karena 

pakaian mereka membentuk bagian tubuh atau sesuatu dari tubuh wanita 

tersebut, oleh karena itu tidak boleh bagi seorang wanita menggelung 

rambutnya dibelakang kepalanya atau disampingnya yang akan menonjol 

seperti itu, sehingga tampaklah bagi penglihatan orang walaupun tanpa 

sengaja bahwa itu adalah rambut yang lebat atau pendek. Maka wajib 

untuk mengurainya dan tidak menumpuknya. Bukan hanya itu saja adapun 

jika seorang wanita menggelung rambutnya karena ada kesibukan 

kemudian mengembalikannya setelah selesai, maka ini tidak mengapa 

karena ia tidak melakukannya dengan niat berhias, akan tetapi karena 

adanya hajat/keperluan. Hati hati menafsirkan sebuah ayat suci salah 

sedikit saja akan berakibat sesat dan kesesatanmu adalah kesesatan mereka 

dan kamu akan dimintai pertanggung jawaban kelak. Lebih baik 

bertanyalah pada ahli kitab. Alm. Muslim (si penulis hadist) pun tak pernah 

main main dalam menuliskan ayat dalam hadist. Dalam kisahnya 

diceritakan sebelum hadist itu bisa di baca orang lain dia berpuasa 

dilanjutkan mengikat hadist yang ditulisnya itu lalu dia tali dengan batu 

yang besar kemudian dia lempar ke tengah lautan sembari berdoa "Ya 

Allah jika ilmu ini tidak bermanfaat maka tenggelamkanlah" bukan 

tenggelam yang terjadi basah aja enggak. Kok malah dianalisa dengan 

hanya copy paste....ckckck ironis sekali

sumber: Mas Coro, tmen blogger

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
free counters